Selasa, 01 Agustus 2023
Menyambut Kurikulum 22; Menumbuhkan Kreativitas Siswa Melalui Pengembangan Model Pembelajaran ATM Robotik Bagian 1
Jakarta (28/12) – Teknologi Robot dalam pembelajaran dapat diklasifikasi ke dalam tiga fungsi yang berbeda, yaitu 1. Teknik Robotik sebagai materi pelajaran di mana siswa belajar rekayasa robotik, 2. Robot sebagai inovasi teknologi yang terus berkembang, banyak dilakukan oleh saintis robotik, 3. Robot digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru, di mana robot dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan kompetensi, seperti; berpikir kritis, komputasi (logis, sistematis), dan kreativitas. Meskipun tidak dirancang sebagai media pembelajaran, namun robot dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Dalam disiplin ilmu Teknologi Pembelajaran, seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran yang dirancang (by design) ataupun media yang tidak dirancang untuk pembelajaran namun dapat digunakan sebagai media pembelajaran (by utilization). Jadi, selain sebagai materi pelajaran, sesungguhnya robot juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan minat siswa. Teknologi robotik memiliki potensi untuk menumbuhkan berbagai kompetensi yang diperlukan oleh siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Sebagai subjek (materi) pembelajaran, teknologi robot merupakan bagian dari kurikulum yang dipelajari oleh siswa khususnya SMK Jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi. Pada jurusan ini, robotic merupakan salah satu materi yang masuk dalam kurikulum. Sedangkan bagi siswa lainnya, baik SMK maupun SMA bahkan SMP, robotik merupakan bidang keterampilan yang cukup diminati.
Perkembangan teknologi robotik sangat mengagumkan. Produk teknologi robotik tersedia semakin banyak dan bervariasi mulai dari robot yang paling sederhana sampai dengan yang paling canggih. Sehingga robot dapat sesuai dengan berbagai kebutuhan peminatan. Terdapat sejumlah produk robotik yang sudah jadi sehingga siswa tinggal memainkannya saja, ada juga robot yang perlu dirakit dan dimodifikasi, bahkan tersedia komponen-komponen robot yang dapat dipilih sesuai dengan rancangan robot yang dikehendaki. Dengan begitu, robot memiliki daya adaptasi yang tinggi untuk menyesuaikan dengan tingkat peminatan siswa dan tuntutan kurikulum sesuai jenjang pendidikan.
Kebijakan merdeka belajar memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan inovasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum 2022 menekankan pada pembelajaran berbasis proyek, pendekatan proses, berpusat kepada kebutuhan siswa, serta pengembangan berbagai kompetensi yang diperlukan seperti berpikir kritis, kemampuan berpikir komputasi, pengembangan kreativitas, komunikasi, kolaborasi, serta penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan menghubungkan sejumlah faktor di atas, yakni robot sebagai subjek materi pembelajaran, robot sebagai media pembelajaran, serta tuntutan kompetensi abad 21 sesuai dengan K22, dan kebijakan merdeka belajar, maka robotik dapat dikembangkan sebagai model pembelajaran inovatif di sekolah.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, dan sistem pendukung (Indrajit, 2021, dari Joyce Wells).
Pengembangan model pembelajaran pada dasarnya adalah sebagai upaya untuk mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, mencapai kompetensi tertentu atau menjawab permasalahan pembelajaran tertentu dengan pola yang mendorong motivasi siswa, proses yang menyenangkan, serta pembelajaran yang bermakna.
Pembelajaran bermakna dapat diartikan sebagai pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan tuntutan kehidupan siswa, baik memberikan bekal kemampuan kecakapan hidup ataupun kemampuan pengembangan diri. Tulisan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebuah Rancangan Model Pembelajaran dengan memanfaatkan robot sebagai media pembelajaran yang mudah-mudahan dapat menunjang penerapan Kurikulum 22.
Hasil Analisis Kebutuhan
Untuk mendapatkan informasi dari lapangan terkait pemanfaatan robot sebagai media pembelajaran, telah dilakukan kunjungan studi analisis kebutuhan ke sekolah. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMK 26 Jakarta. Dipilihnya sekolah ini, karena di sekolah ini terdapat siswa yang pernah menjadi juara robotik dan pernah juga menjadi juara lomba Kihajar 2020.
Hasil kunjungan analisis kebutuhan antara lain menyimpulkan; 1. Teknik Robotik sesuai dengan Kurikulum Jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi, 2. Ada kebutuhan alat praktikum, khususnya robotic di SMK, 3. Ada potensi materi robotik menjadi mata pelajaran pilihan atau ekstra kurikuler bagi jurusan lain, 4. Ada kesediaan dan dukungan kebijakan dari pimpinan sekolah terhadap pengembangan model pembelajaran robotik, 5. Pada pertemuan dengan siswa, mereka memberikan respon positif dan antusias untuk mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam pengembangan model pembelajaran robotik.
Hasil kunjungan tersebut, selanjutnya telah dibahas pada focus discussion group (FGD) oleh tim pengembang yang terdiri dari para ahli PTP Muda, Madya dan Utama. Hasil FGD menyimpulkan; 1. Perangkat Robotik yang sudah ada menjadi salah satu media (robotic) yang digunakan sebagai pendorong motivasi siswa untuk belajar. Terbuka kemungkinan untuk menggunakan produk robot lainnya, 2. Bagi SMK jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi (TEDK) perangkat robot tersebut dapat dijadikan contoh untuk melakukan pengembangan pembelajaran. Mereka mungkin saja menyiapkan komponen sendiri, kemudian mengembangkan (kreasi) robot sesuai dengan minat siswa. Kegiatan ini selanjutnya dapat menjadi unit produksi di SMK. 3. Dikembangkan sebuah model pembelajaran berbasis proyek dengan memanfaatkan robot sebagai media pembelajaran.
Kajian Pustaka
Sekilas perkembangan teknologi robotik
Teknologi Robotik memiliki sejarah yang panjang. Robot pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan muslim, bernama Al Jazari atau nama lengkapnya Abu al-Izz Ismail ibn al Razzaz al Jazari, lahir tahun 1136 di Diyarbakir, Turki (Republika, 2021). Teknologi yang pada hari ini mungkin dianggap biasa-biasa saja, seperti air mancur, merupakan penemuan yang luar biasa pada awalnya. Pada awal abad ke 12 telah diperkenalkan air mancur yang dapat diatur, dihidupkan dan dimatikan, mesin alat penarik atau pemompa air untuk petani, mesin pengatur cadangan air wudhu di masjid, dan persediaan air di rumah sakit, adalah beberapa contoh teknologi yang diperkenalkan oleh Al Jazari.
Oleh karena itu, Al Jazari dikenal sebagai ilmuwan peletak dasar ilmu hidrolika dan robotika. Beliau telah menuliskan semua temuannya dalam sebuah buku dan memberi dunia sebuah katalog tentang ‘mesin yang tak tertandingi’, yang sekarang dikenal sebagai The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Translate
Popular Posts
-
“Perkembangan teknologi robotika di Indonesia terbilang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi robotika di Indonesia juga mulai ma...
-
Universitas Banten Jaya (UNBAJA) adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di wilayah Serang, Banten, Indonesia. Menyelenggarakan mod...
Blog Archive
- Agustus 2023 (2)
- Juli 2023 (3)
- Juni 2023 (5)
Diberdayakan oleh Blogger.
About me
Mengenai Saya
- Wulan Apriyanti
- WULAN APRIYANTI MAHASISWA UNIVERSITAS BANTEN JAYA TERBAIK DI PRODI SISTEM INFORMASI YANG BERAKREDITASI A
Model AI Baru Terjemahkan Penglihatan dan Bahasa ke Tindakan Robotik
Teknologi.id – Google, perusahaan teknologi terkemuka, baru-baru ini mengumumkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya yang diberi nama Ro...
0 comments:
Posting Komentar